Viral Pilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan, Ini Bahaya Microsleep untuk Kesehatan – Beritasatu – https://bit.ly/3IwvqJU – #BerbagiInformasi

March 12, 2024 at 02:10PM

Viral Pilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan, Ini Bahaya Microsleep untuk Kesehatan

Selasa, 12 Maret 2024 | 13:32 WIB
YP
TE
Ilustrasi tertidur saat bekerja.Ilustrasi tertidur saat bekerja. (Istimewa)

Jakarta, Beitasatu.com – Kasus pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur selama 28 menit menjadi pengingat akan bahayanya beraktivitas dalam keadaan mengantuk. Peristiwa ini biasanya disebut microsleep.

Microsleep adalah periode tidur singkat yang tidak disengaja dan berlangsung antara sepersekian detik hingga 30 detik. Tidur memang sangat penting untuk kesehatan dan kebugaran.

Namun, tertidur secara tidak sengaja dalam situasi tertentu akan sangat berbahaya. Microsleep dapat mengakibatkan risiko kesehatan dan dalam beberapa kasus mengakibatkan kematian.

Kapan Microsleep Terjadi?
Microsleep umumnya terjadi ketika seseorang sedang melakukan aktivitas yang monoton atau berulang, seperti berkendara. Microsleep lebih mungkin terjadi ketika seseorang mengantuk atau kurang tidur.

Dilansir dari SleepDoctor, penelitian menunjukkan orang mungkin lebih rentan terhadap microsleep pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Puncak rasa kantuk terjadi pada sore hari dan antara tengah malam hingga jam 6 pagi. Microsleep dapat terjadi selama periode ini, terutama jika seseorang dihadapkan pada tugas monoton seperti mengemudi.

Karena microsleep tidak disengaja, Anda tidak dapat mengontrol kapan hal itu terjadi. Bahkan bisa saja terjadi tanpa disadari. Anda mungkin mengalami microsleep dan berpikir terjaga sepanjang periode tersebut.

BACA JUGA

Bahaya Microsleep Saat Mengemudi
– Hilangnya kontrol kendaraan: Microsleep dapat menyebabkan pengemudi keluar jalur, menabrak kendaraan lain, atau bahkan terguling. Dalam hitungan detik, kecelakaan fatal dapat terjadi.

Reaksi lambat: Microsleep memperlambat respons pengemudi terhadap situasi darurat di jalan. Ketika kesadaran terganggu, pengemudi mungkin tidak mampu bereaksi tepat waktu terhadap bahaya yang muncul, seperti rem mendadak atau kendaraan yang berbelok tiba-tiba.

– Menurunkan kewaspadaan: Microsleep membuat pengemudi tidak peka terhadap rambu-rambu lalu lintas dan kondisi sekitar. Pengemudi mungkin tidak memperhatikan perubahan pada jalan, pejalan kaki, atau pengendara lain, meningkatkan risiko kecelakaan.

– Menyebabkan kelelahan kronis: Microsleep yang sering dapat menyebabkan kelelahan kronis, membuat pengemudi terus merasa lelah dan mengantuk saat berkendara. Hal ini dapat meningkatkan efek microsleep dan meningkatkan risiko kecelakaan.

– Meningkatkan risiko kecelakaan fatal: Microsleep merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan fatal di jalan raya. Kecelakaan yang disebabkan oleh microsleep sering kali berakibat fatal, karena hilangnya kontrol dan reaksi yang lambat.

Menurut data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika, sekitar 91.000 kecelakaan yang dilaporkan terjadi karena pengemudi mengantuk pada 2017. Akibatnya, sekitar 50.000 orang mengalami cedera.

Pekerja yang kurang tidur dan mengemudikan kendaraan atau alat berat memiliki risiko mengalami microsleep. Fenomena ini berbahaya karena bisa membuat mereka kehilangan kewaspadaan dan mengancam keselamatan di tempat kerja dan bagi masyarakat umumnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tidur yang cukup bagi keselamatan kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.

BACA JUGA

Bahaya Microsleep pada Kesehatan
– Menurunkan fungsi kognitif
Microsleep dapat mengganggu berbagai fungsi kognitif, seperti konsentrasi, ingatan, dan kemampuan pengambilan keputusan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan kinerja baik di tempat kerja, sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

– Memicu masalah kesehatan kronis
Kurang tidur dan microsleep berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan kronis, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Microsleep bisa mengganggu metabolisme tubuh, meningkatkan tekanan darah, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

– Memperburuk kesehatan mental
Microsleep dapat memperburuk gejala depresi, kecemasan, dan insomnia. Kurang tidur dan kelelahan juga bisa memperkuat perasaan negatif dan membuat individu lebih rentan terhadap gangguan mental.

– Menurunkan kualitas hidup
Microsleep dapat menyebabkan kelelahan kronis, yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan sosial. Ini dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.

Apa Gejala Microsleep?
– Kesulitan mengangkat kepala.
– Terkantuk-kantuk.
– Kantuk.
– Berkedip berlebihan.
– Mata tertutup.
– Gerakan mata lambat.

Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/3IwvqJU Artikel Berbagi Informasi lainnya di https://bit.ly/3SS57m9 Ikuti Informasi lainnya di https://bit.ly/49E6VGC

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.